Kemiridairi.com._Petani di 15 kecamatan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, dewasa ini
masih tetap melestarikan tanaman buah kemiri dan menjadi salah satu andalan hasil bumi di tanah suak pakpak.
Salah seorang petani Kemiri, Josef Sitohang (35) di Desa Ramba Sere,
Kecamatan Tigalingga, Minggu, mengatakan, harga jual buah kemiri kulit
itu, tak ada nilainya pada tahun lalu hanya berkisar Rp600 per kilogram. Namun sekarang Rp.6000 dan harga penolakan yang telah di kupas Rp.20.000 rupiah di pasaran ditingkat eceran hari ini Rp. 22.000.
Namun, katanya, tanaman kemiri itu, dewasa ini masih tetap menjadi
salah satu komiditi yang tetap dipertahankan kelangsungan budidayanya
oleh petani di Pakpak Bharat, karena termasuk jenis tanaman keras yang
diminati masyarakat.
“Buah kemiri ini sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, selain
untuk bumbu penyedap masakan, juga dapat dibuat untuk minyak dan lain
sebagainya,” ujarnya.
Dia mengatakan, meski pada era pertanian saat ini, banyak sesama
rekannya petani yang ramai-ramai beralih menanam tanah dan kebun milik
mereka dengan coklat, kopi, dan jeruk.
Namun dia, tida akan mudah terpancing ikut-ikutan dengan mereka yang
menanam tanaman bernilai ekonomis tinggi itu, dan sangat laku di
pasaran.
“Saya saat ini, masih tetap menyediakan beberapa meter tanah yang
khusus menanam tanaman buah kemiri.Tanaman kemiri ini tidak akan pernah
digantinya dan tetap dibudidayakannya,” ujar petani buah kemiri yang
sudah belasan tahun itu.
Lebih lanjut dia menambahkan, tanaman buah kemiri yang ada di lahan
perkebunannya saat ini seluas 1 hektare.Tanaman keras ini, masih tetap
dirawat dengan baik, sehingga dapat memberikan hasil yang cukup banyak. Dari hasil menjual buah kemiri ini, dia bisa membiayai hidupnya dan membeli berbagai kebutuhan rumah tangga.
Data yang di himpun kemiri dairi.com, Kabupaten Dairi memiliki luas 4.178 hektare tanaman kemiri dan produksi 7.238 ton.
Tanaman buah kemiri ini, terdapat di Kecamatan Sidikalang, Berampu, Parbuluan, Sumbul, Silima Pungga pungga, Lae Parira, Siempat Nempu Hilir, Tigalingga, Gunung Sitember dan Pegagan Hilir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar